Mengawinkan Kambing Etawa
Kambing etawa betina sudah dapat dikawinkan pada umur 6 bulan. Pada umur ini betina sudah mengalami birahi pertama selama 1 minggu. Setelah seminggu birahi ini akan hilang dan akan muncul kembali dalam 21 hari kemudian (1 bulan). Sangat dianjurkan kambing etawa betina dikawinkan mulai 9 bulan atau birahi ketiga. Hal ini untuk memperkecil resiko pada kehamilan dan kelahiran. Pada usia ini alat reproduksi kambing etawa betina sudah sempurna. Dari pengamatan di lapangan anak (cempe) yang dilahirkan juga memiliki perkembangan lebih bagus daripada yang dilahirkan oleh kambing etawa betina yang dikawinkan muda. Perkembangan betina juga lebih baik daripada yang dikawinkan muda.
Kambing etawa jantan sudah dapat birahi pada umur 6 – 8 bulan. Namun pada idealnya kambing etawa jantan sudah dapat mengawini kambing etawa betina mulai umur 18 bulan (2 tahunan). Pada usia ini kambing etawa jantan sudah memiliki postur badan yang mampu menguasai kambing etawa betina. Kambing jantan etawa jantan yang sudah mampu birahi memiliki bulu kaki depan yang berwarna kekuningan. Warna ini disebabkan oleh air kencing pejantan itu sendiri. Kambing etawa jantan yang dapat dijadikan pejantan yang baik memiliki postur badan yang tidak terlalu gemuk, aktif lincah dan selalu birahi jika didekatkan dengan kambing etawa betina. Tidak semua pejantan etawa langsung birahi didekatkan pada betina. Ada kalanya pejantan tersebut malu-malu atau istilahnya harus “kenalan” dengan betinanya.
gambar kambing etawa
Kambing etawa betina yang siap dikawinkan akan menunjukkan tanda-tanda birahi seperti sering mengembik tanpa sebab, menggosok-gosokkan badan pada dinding kandang, nafsu makan kurang, ekornya dikibas-kibaskan, sering kencing, bibir kemaluan membengkak, selaput bagian dalam agak kemerah-merahan dan keluar lendir yang jernih.
gambar kambing etawa
Biasanya kambing etawa jantan dapat mencium bau kambing etawa betina yang birahi. Hal ini karena kambing etawa betina yang birahi memiliki bau yang khas. Kambing etawa jantan akan bereaksi dengan mengembik melenguh dan birahinya bangkit seketika bau ini tercium. Jika tidak dikawinkan hal ini akan berlanjut tiap malam. Kambing etawa betina yang birahi tidak akan lari menghindar ketika pejantan menaikinya. Postur kambing etawa jantan yang akan mengawini hendaknya lebih besar daripada kambing etawa betina yang akan dikawini agar proses kawinnya tidak sulit. Hendaknya proses perkawinannya dua kali. Setelah perkawinan sukses kambing etawa betina diajak jalan-jalan agar sperma yang diterima tidak tumpah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar